Dongeng Anak
By: Witma Supriyajana
Penjual Sapu
dan ketiga Putrinya
Pak
Benso adalah penjual sapu yang
memiliki tiga orang putri yang cantik jelita. Meskipun Pak Benso ditinggal mati
istrinya, Pak Benso mampu membesarkan ketiga putrinya dengan kedua tangannya
tanpa seorang istri. Pak Benso begitu
mencintai istrinya sehingga ia tak mau memberikan seorang ibu tiri kepada
putri-putrinya. Pak Benso takut ketiga putrinya akan disiksa ibu tirinya
seperti Cinderella. Padahal ketiga
putrinya tidak masalah jika Pak Benso menikah lagi.
Ketika Pak Benso Sedang berkeliling
menjual sapunya ada suara yang meminta
tolong
“tolong…tolong…”,Suara itu adalah
suara seorang wanita, kemudian Pak Benso mencari dimana suara itu berada.
Setelah berjalan agak jauh pak Benso menemukan seorang wanita dan seekor ular
yang siap mematuk wanita itu, Pak Benso pun segera memukul ular itu dengan
gagang sapunya,hingga ularpun berlari ketakutan. Wanita itu sangat
berterimakasih kepada Pak Benso. Namun
sebelum mereka berkenalan Pak
Benso segera berlari karena teringat putri bungsunya sedang sakit dan pak benso buru-buru membelikan obatnya.
Sesampainya dirumah Pak Benso
segera meminumkan obat kepada putri keduanya, Pak benso bertanya, “Wahai
putriku apakah yang bisa ayah berikan kepadamu agar kamu sembuh dari
sakitmu?”,sang putri menjawab “berikan aku seorang ibu ayah,aku rindu dipeluk
seorang ibu”, Pak Benso pun bingung bagaimana caranya ia dapat memberikan
seorang ibu bagi putri-putrinya yang dapat menerima Pak Benso apa adanya dan
menyayangi ketiga putrinya.
Hingga Suatu hari putri tunggal seorang saudagar kaya yang belum menikah hingga usianya 45 tahun.
Mengadakan Sayembara untuk para lelaki barang siapa mampu membuat sapu dalam waktu
lima menit akan dijadikan suaminya dan mendapatkan setengah dari
kekayaannya. Sayembara itu diikuti
berbagai pria dari segala penjuru.
Putri pertama Pak Benso yang sedang
berbelanja ke kota mendengar sayembara itu dan segera menyampaikan sayembara
itu ke ayahnya. “Ayah..Ayah…ada sayembara di kota ayah,Seorang wanita tua putri
saudagar kaya mencari seorang suami yang mampu membuat sapu dalam waktu lima
menit.”Kata putri sulung sambil terengah-engah.
Putri kedua pun menyahut “iya ayah
ini kesempatan untuk ayah agar kami bisa memiliki ibu baru”. Pak Benso hanya
terdiam.putri sulung pun berkata “aku mohon ayah wanita itu pasti akan menjadi
ibu yang baik untuk kami”.
Pak Benso pun segera berangkat
kekota bersama ketiga putrinya.
Sesampainya di kota orang-orang
sedang beramai-ramai pergi ke tempat sayembara itu berada. Sudah puluhan tukang
sapu dan pria-pria dari pelosok negeri namun tak ada yang mampu membuat sapu dalam
waktu lima menit.
Pak benso pun mencobanya dan berdoa
“Tuhan ini untuk ketiga putriku kumohon ijinkan ku agar aku berhasil membuat sapu dalam waktu lima menit”.
Ternyata Pak Benso mampu membuat sapu itu dalam waktu lima menit. Alangkah
terkejutnya Pak Benso ternyata Putri saudagar kaya itu adalah wanita yang di
tolongnya tempo hari. Wanita itu tiap hari selalu memikirkan Pria yang
menolongnya. Alangkah beruntungnya Pak Benso pun memenangkan sayembara itu.
Mereka akhirnya menikah, Ketiga putri Pak Benso sangat bahagia,Putri bungsu
sembuh dari sakitnya. Cerita tentang ibu tiri yang jahat itu tidak benar karena
ibu tiri ketiga putri Pak Benso sangat menyayangi mereka dengan sepenuh hati.
Mereka Kini hidup bahagia dan Pak Benso tidak miskin lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar